07 Agustus 2009

Apakah Kau Itu, Kakandaku


oleh Jabbar Hubbi
Jombang, 2 Juli 2009

Di seberang sepi ini
kudengar panggilmu
ketika seribu jari menari
dalam resam yang beku.

Apakah kau itu, kakandaku
di pembaringan mendekap lesu
berasa jiwa yang payah
dan lelah
dalam memberontak pada lukamu
meberontak pada sakitmu
menampik rayu seribu resah
di sepi yang bertiup desah.

Tidak siasia kau cari pancaran sinar mataku
meski tak lagi kau ingat
bau tubuhku
yang merebah dalam goda
yang telah menjadi sempurna
dalam sepi yang sangat

Apakah kau itu, kakandaku
yang menutup pintu masa silam
di dadamu
yang tak lagi celaka.
Bangunlah, kakandaku
bangunlah
nyalakan lagi api pemberontakan
yang terbungkam dalam awan hitam

Tuhan memang Seniman tak terduga
yang bukan sebagai sedia kala
yang hanya peduli pada
halhal yang besar saja.
Tuhan selalu peduli
pada halhal yang lebih kecil lagi.

Bangunlah
bangunlah, kakandaku
bangunlah dengan perkasa
Kepakkan lagi sayapmu
yang selalu mendebar dada
yang menggema di dindingdinding lembah.


*terilhami dari sajak, “kupanggili namamu” by Mas Rendra**

.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar